Ceritakan Apapun yang Kamu Rasakan
Ruang aman untuk semua ceritamu—yang bahagia, yang bikin kesel,
yang bikin bangga, atau yang bikin bingung.
Di sini, semua momen hidupmu layak untuk didengar dan dipahami.
Aman, Anonim, dan Gratis.
Catatan Penting: Kami adalah ruang berbagi peer-to-peer,
bukan layanan terapi atau konseling klinis.
Untuk kondisi yang butuh penanganan profesional (seperti gangguan mental, trauma berat,
atau krisis berkepanjangan), kami akan bantu rujuk ke layanan yang tepat.
Sesi dipandu
mahasiswa psikologi relawan yang telah menerima training dasar dan supervisi berkala—bukan layanan terapi profesional.
Mengapa Kami Hadir
Hidup itu penuh warna. Ada momen yang bikin kita ingin loncat-loncat kegirangan,
ada yang bikin kita pengen teriak frustasi, ada yang bikin kita senyum bangga,
dan ada yang bikin kita butuh tempat buat nangis.
Semua itu normal. Semua itu manusiawi.
Tapi di Indonesia, kita sering merasa:
- Gak enak berbagi kebahagiaan—takut dianggap sombong atau pamer
- Gak enak curhat kesedihan—takut jadi beban orang lain
- Gak enak cerita kebingungan—takut dianggap lemah
- Gak enak melepas kekesalan—takut dianggap toxic
Kawan Ceritamu hadir untuk mengubah itu.
Di sini, semua cerita dan semua perasaan punya tempatnya.
Tidak ada yang terlalu remeh, tidak ada yang terlalu besar.
Dari cerita random yang bikin kamu ketawa, sampai momen berat yang perlu dilepas—
semuanya layak untuk didengar.
Karena setiap orang, tanpa kecuali, berhak untuk didengar dan dipahami.
Fitur Utama
Grup Berdasarkan Topik Hidupmu
Pilih ruang yang pas untuk ceritamu hari ini:
💼 Karir: Dari promosi yang bikin bangga, sampai drama kantor yang bikin pusing
💕 Cinta: Dari first date yang awkward, sampai anniversary yang sweet
📚 Pendidikan: Dari prestasi yang pengen kamu rayakan, sampai deadline yang bikin stress
👨👩👧 Keluarga: Dari momen lucu bareng keluarga, sampai konflik yang butuh dilepas
🎯 Dan masih banyak lagi topik lainnya
Apapun ceritamu, ada tempatnya di sini.
Anonim & Aman
Identitasmu tetap terlindungi. Cerita yang kamu bagikan dijaga
dengan penuh privasi.
Grup Peer + Fasilitator
Setiap grup berisi 5 orang dengan pengalaman serupa,
dipandu 1 fasilitator—mahasiswa psikologi relawan yang dilatih
jadi pendengar empatik dan judgment-free.
Ini bukan terapi atau konseling. Ini adalah ruang berbagi sesama teman,
dengan fasilitator yang memastikan percakapan tetap aman dan suportif untuk semua.
Kata Mereka
"Baru pertama kali ngerasain bisa cerita soal promosi tanpa takut dianggap pamer.
Everyone here genuinely happy for each other!" – Sarah
"Gue kira platform ginian cuma buat curhat masalah. Ternyata bisa juga buat share
random stories yang bikin ketawa. Vibes-nya enak banget." – Rizky
"Sebagai introvert, ini jadi safe space untuk berbagi tanpa social pressure.
Bisa cerita apapun tanpa takut dijudge." – Clara
"Fasilitatornya bener-bener bisa bikin suasana nyaman. Grup gue isinya supportive
banget, baik pas lagi seneng maupun lagi bete." – Dina
"Platform ini bukan cuma membantu pengguna, tapi juga memperkuat rasa
kemanusiaan saya sebagai fasilitator." – Fasilitator
Cerita & Inspirasi
Baca cerita nyata dari pengguna yang disampaikan oleh para penulis kami,
tips kesehatan mental, dan panduan menghadapi berbagai situasi hidup di
Blog Kawan Ceritamu.
Kapan Sebaiknya ke Profesional?
Kawan Ceritamu cocok untuk berbagi pengalaman hidup sehari-hari dan
mendapat dukungan dari sesama. Tapi ada kondisi yang sebaiknya ditangani
profesional kesehatan mental:
- Pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau orang lain
- Gejala gangguan mental yang butuh diagnosis
- Trauma berat yang butuh terapi khusus
- Kondisi krisis yang berlangsung lama
Kalau kamu ada di kondisi ini, kami akan bantu rujuk ke layanan yang tepat.
Kesehatan mentalmu penting—dan kadang butuh bantuan profesional, dan itu OK.
Siap Berbagi Ceritamu?
Apapun yang kamu rasakan hari ini—senang, sedih, bingung, bangga, kesal—
ada tempat untukmu di sini.
Download sekarang dan temukan ruang yang mengerti.
Sesi dipandu
mahasiswa psikologi relawan yang telah menerima training dasar dan supervisi berkala—bukan layanan terapi
profesional.